HUKUM MAIN FOREX MENURUT AJARAN ISLAM
Hallo shabat iwana, iwana balik lagi nih dengan isu yang hmmmm... menurut iwana rada sensitif sih. sebelum iwana ngorek tentang isunya, iwana mau cerita sedikit aja sih tentang latar belakang kenapa aku mau bahas ini hahaha. jadi kemaren tuh iwana dapet tugas akhir dari dosen.... tugasnya banyak banget euww.. jadi kalo kalian berfikiran bahwa kuliah itu enak, kalian salah besar gaeeesssss.... :(, terus karena aku udah mabok kepayang akhirnya aku mencari pengalihan hahah. pengennya sih maen gitcu tapi semuanya pasti juga lagi sibuk dengan tugasnya masing-masing. dan tara..... akhirnya aku memilih untuk menulis di sini aja (dari pada berhantu ntar ni blog karna nggak berpenghuni hahahah. receh dah lu na kek koinnan -_-) hahahh lupakan tadi. jadi disuatu hari yang cerah aku lagi menerima asupan gizi mahasiswa tuh, yaitu di mata kuliah fiqih muamalah. kalau kalian jika berfikir bahwa kuliah di FEB UI itu hanya berkecipung tentang bank konvensional, perusahaan-perusahaan , mikro ekonomi daan lain sebagainya, kalian salah besar gaes. aku nih ya contohnya, aku kuliah di jurusan bisnis islam ( aku yakin 1000% bahwa kalian nggak tau kalau di UI ada jurusan ini) dan aku mendapatkan matkul yang berbau islami contohnya ushul fiqih, tasawuf, bahasa arab, metodologi ekonomi islam dan fiqih muamalah. oke kembali ke pembahasan. jadi saat itu aku lagi bahas tentang ash-sharf tuh trus aku keinget kalo banyak temenku juga yang main forex jadilah aku bertanya pada Mr.TJ.
jadi buat kalian yang belum tau tentang pertukaran uang asing/ money charger/ ash-sharf. aku akan menelaskan dikit nih.
Apasih ash-sharf itu? asharf adalah pertukaran uang antar negara. contohnya pertukaran antara mata uang rupiah dan dollar.
Lalu apasih hukum pertukaran uang asing itu? menurut mata kuliah fiqih muamalah yang pernah aku pelajari, hukum pertukaran tersebut adalah BOLEH. tapi dengan syarat tidak ada gap waktu antara pertukaran tersebut atau on the spot.
Maksut dari syarat tersebut apaan? maksut dari syarat dari tidak ada gap waktu adalah tidak ada selisih waktu dalam pertukaran tersebut karena dikhawatirkan akan terjadi riba waktu disana. contohnya jika kita mau menukar mata uang disebuah mall. lalu tempat menukarnya ada di lantai dasar dan food courtnya ada di lantai paling bawah. lalu kita ingin menukar uang dan mengatakan begini " pak saya ingin menukar uang ini dengan harga yang tertera sekarang ya, tapi saya mau ke food court dulu" lah ini yang tidak boleh karena tidak on the spot dan masuk kedalam riba. hal ini karena harga uang asing kan terus berfluktuatif tuh, bisa jadi harga uangnya nati berubah gituloh.
lalu bagaimana dengan forex, kan dia cuman pake aplikasi atau website gitu dan langsung ditukar? menurut jawaban Mr.TJ (salah satu dosen iei-bi feb ui) hal tersebut HARAM karena ada unsur ribawi disana gitu. menurut beliau, karena dalam forex tersebutkan dari tujuan penggunaanya saja udah salah gitcu gaes. orang-orang bermain forexkan tujuannya untuk dapet margin dari pertukaran tersebut. lah itu aja udah salah apalagi uang marginnya juga keitung riba dong. belom lagi dia nimbun mata uang asing untuk memperoleh marginnya.
Apasih hukumnya menimbun mata uang asing? itusih tergantung niat kalian ya. kalau untuk dapet margin dan mau naikin demand dari mata uang tersebut hukumnya haram namun jika untuk jaga-jaga karena kalian sering berhubungan sama luar negeri (ekspor-impor atau pergi keluar negeri) maka hukumnya boleh.
wallahua'lam...
gitu aja gaes... cerita tentang forex tersebut. memang sih aku akui kalau main forex itu sangat menyenangkan hahaha... bayangin aja nih ya. kamu tinggal duduk-duduk syantik dan main hp atau laptop aja tapi uang kamu terus ngalir gitu hahaha... tapi jauhi itu ya gaes because hadza bathil. kalian pasti nggak maukan hidup kalian nggak berkah apalagi kalian memasukkan barang haram ke orang yang kalian cintai.
oke lope-lope gaes... see you on next post bye...bye....
Komentar
Posting Komentar